Friday, April 29, 2011

Tately Optimis Menghasilkan Migas Di Mamuju Utara


Ditulis pada 26-03-2011

Mamuju (Phinisinews) - Perusahaan tambang PT Tateli NV yang sedang melakukan pengeboran minyak dan gas di Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat, menyatakan optimis bisa menghasilkan migas di kedalaman 3.000 meter dibawah perut bumi.

"PT Tately NV perusahaan asing yang mengelola migas di Kecamatan Baras, saat ini telah melakukan pengeboran minyak dan gas hingga kedalaman 2.000 meter dibawah perut bumi," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral, Provinsi Sulbar, Agussalim Tamadjoe, di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, kedalaman pengeboran migas yang dilakukan PT Tateli NV yang telah mencapai 2.000 meter baru menemukan gelembung gas dibawah perut bumi, sehingga belum ditemukan hasil migas yang dicari perusahaan itu.

Oleh karena itu ia mengatakan, PT Tately NV kembali akan menambah kedalaman pengeboran migasnya sekitar 1000 meter dibawah perut bumi, karena perusahaan tersebut yakin jika migas yang dicari berada dikedalaman hingga 3000 meter dibawah perut bumi.

"PT Tately NV yang telah melakukan pengeboran migas tanggal sejak 16 Desember 2010 lalu dengan tujuan untuk dapat melakukan ekploitasi migas diatas lahan yang dikelolanya dengan luas sekitar 5.494,51 Km2, yakin dan sangat optimis jika migas yang dicarinya berada pada kedalaman 3000 meter,"katanya.

Menurut dia, pengeboran Migas PT Tately NV yang diresmikan langsung Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, diharapkan pemerintah di Sulbar dan pemerintah pusat dapat berhasil agar dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah pemerintah di Sulbar dan pemerintah pusat.

"Jika berhasil pengeboran migas yang dilakukan PT Tately NV itu, diharapkan akan mengankat derajat kesejahteraan masyarakat Sulbar, karena hasil dan kontribusi migas tersebut akan besar pengaruhnya bagi peningkatan ekonomi Sulbar khususnya bagi pendapatan daerahnya,"katanya.

Menurutnya Sulbar menjadi lahan sejumlah perusahaan asing untuk melakukan pengelolaan migas, selain PT Tately NV sejumlah perusahaan migas lainnya di Sulbar masih melakukan eksplorasi di antaranya PT Exon Mobil yang melakukan eksplorasi di block Suremana dan block Mandar serta PT Marathon Indonesia di block Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara.

Selain itu, Pearl Oil yang mengeksplorasi migas di block Karama dan PT Exploration and Production di block Malunda, serta PT Exploration and Production yang mengekplorasi migas di block South Mandar.

"Diharapkan seluruh perusahaan asing yang melakukan eksplorasi migas tersebut dapat memberikan kontribusi daerah jika semuanya juga melakukan pengeboran migas dan berhasil,"katanya.
(Sumber: PhinisiNews/Ant)

Dua Perusahaan Asing Segera Ekploitasi Migas Sulbar


sumber : Antara 5/Mar/2011 01:27

Mamuju (ANTARA) - Ada dua perusahaan asing akan melakukan eksploitasi minyak dan gas (Migas) yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Agussalim Tamadjoe di Mamuju, Jumat.

Dia mengatakan, kedua perusahaan asing tersebut adalah PT Chonoco-Phillips, PT Stat Oil sebelumnya telah melakukan eksplorasi migas di Sulbar sejak dua tahun lalu.

Ia mengatakan, kedua perusahaan migas tersebut yakni PT Chonoco Phillips akan mengelola migas di Blok Kuma dan PT Stat Oil di blok Karama Kabupaten Mamuju, selanjutnya akan melakukan eksploitasi.

"PT Chonoco Philips akan melakukan ekploitasi minyak dan gas di Sulbar pada Maret 2011, sementara PT Stat Oil akan melakukan eksploitasi migas pada Agustus 2011,"katanya.

Menurut dia, kedua perusahaan itu telah melakukan sosialisasi kepada pemerintah di Sulbar mengenai ekpolitasi migas yang bakal dilakukan perusahaan tersebut.

Tamadjoe mengatakan, pada Desember 2010 salah satu perusahaan asing juga ada di Sulbar yakni PT Tately NV yang mengekploitasi migas di Blok Budong-Budong Kabupaten Mamuju dengan luas lahan eksploitasi mencapai sekitar 5.494,51 Km2.

Sementara sejumlah perusahaan migas lainnya masih melakukan eksplorasi di antaranya PT Exon Mobil yang melakukan eksplorasi di block Suremana dan block Mandar serta PT Marathon Indonesia di block Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara.

Selain itu, Pearl Oil yang mengeksplorasi migas di block Karama dan PT Exploration and Production di block Malunda, serta PT Exploration and Production yang mengekplorasi migas di block South Mandar.

Ia berharap ekplorasi dan ekploitasi migas yang dilakukan sejumlah perusahaan asing baik di perairan Sulbar maupun di daratan itu dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Saturday, April 16, 2011

Statoil Sosialisasi Pengeboran Migas Karama Di Sulbar


Jumat, 08 Januari 2010



(Berita Daerah - Sulawesi) - Perusahaan minyak dan gas (migas) Statoil dari Norwegia melakukan sosialisasi untuk melakukan pengeboran sumur migas di Blok Karama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Sosialisasi yang dilakukan Statoil tersebut menghadirkan pejabat satuan kerja dan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar dan LSM di Provinsi Sulbar.

General Manager Statoil Ananda Idris di Mamuju, Kamis, mengatakan, Statoil sebelumnya telah menentukan tiga titik sumur pengeboran Migas yang akan dilakukan di Blok Karama Kabupaten Mamuju tersebut, masing masing blok Karama I, II dan III.

Ia mengatakan, pengeboran migas yang akan dilakukan di tiga sumur di Blok Karama yang terletak di perairan selat Makassar dan berada pada kedalaman antara 1600 meter hingga 2000 meter tersebut, akan dilakukan pada tahun 2011,

"Biaya yang dilakukan untuk pengeboran migas di tiap sumur migas tersebut sekitar satu sampai dua juta dolar AS, yang dikeluarkan perusahaan migas Statoil," katanya.

Menurut dia, pengeboran yang akan dilakukan Statoil di Blok Karama tersebut akan menimbulkan risiko besar bagi perusahaan, apabila, setelah Statoil melakukan pengeboran di tiga sumur migas tersebut ternyata tidak terdapat kandungan migas.

"Perusahaan Statoil akan bertaruh di sumur "Taruhan" migas yang akan dilakukan pengeboran tersebut karena bisa jadi ada kandungan migas dan bisa jadi tidak, jika ada maka sebuah keberuntungan dan jika tidak ada maka Statoil akan mengalami kerugian," katanya.

Idris mengatakan, sebelum melakukan pengeboran migas tersebut Statoil telah melakukan pemutusan rumpon sekitar 160 milik nelayan dan telah melakukan kompensasi dan ganti rugi.

Selain itu, kata dia, telah melakukan antisipasi dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari pengeboran yang akan dilakukan.

Diposkan oleh imey_al saytseff di 04:25

Label: Migas

Conoco Philips Pengeboran Migas di Blok Kuma



Rabu, 30 Maret 2011 22:03 WITA

Mamuju (ANTARA News) - Perusahaan minyak dan gas Conoco Philips segera melakukan pengeboran sumur migas di Blok Kuma yang terletak antara Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat.

Koordinator New Venture Support Conoco Philips, Muhammad Ismiradji, di Mamuju, Rabu mengatakan, Conoco Philips akan melakukan pengeboran sumur minyak dan gas migas di Blok Kuma yang terletak sekitar 30 mil laut di perairan Sulbar.

Ia mengatakan, pengeboran sumur migas yang dilakukan Conoco Philips di Blok Kuma yang terletak antara Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara Provinsi Subar itu akan dilakukan sekitar awal bulan April tahun 2011.

Menurut dia, pengeboran sumur migas yang dilakukan Conoco Philips tersebut akan dilakukan hingga kedalaman 2000 meter sampai 2500 meter dibawah perut bumi dengan melakukan sebanyak dua sumur migas.

"Pengeboran sumur migas yang dilakukan Conoco Philips ini telah disosialisasikan kepada pemerintah maupun masyarakat yang berprofesi nelayan di Sulbar yang nantinya akan terkena dampak dari pengeboran migas yang dilakukan Conoco Philips tersebut, karena pengeboran migas itu akan sangat berbahaya bagi nelayan,"katanya.

Ismiradji mengatakan, rumpon nelayan yang selama ini beroperasi disekitar lokasi yang akan dijadikan wilayah pengeboran migas Chonoco Philips akan segera diputus, namun nelayan akan diberikan ganti rugi sesuai ketentuan yang ada.

"Nelayan tidak boleh melakukan aktivitas di wilayah sekitar 500 meter dari lokasi pengeboran karena berbahaya sehingga rumponnya nelayan yang digunakan nelayan menangkap ikan akan segera di putus dan diganti rugi Conoco Philips dengan difasilitasi pemerintah di Sulbar,"katanya.

Menurut dia, pengeboran migas yang dilakukan Conoco Philips akan mengikuti peraturan yang berlaku yaitu pedoman umum operasi pengeboran migas sesuai yang dikeluarkan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), serta memperhatikan dan meminilisir dampak lingkungan yang akan ditimbulkan.

Ia berharap pengeboran migas yang akan dilakukan Conoco Philips dapat didukung pemerintah dan masyarakat Sulbar agar dapat berjalan sukses dan berhasil karena pengeboran migas yang dilakukan ketika berhasil akan memberikan dampak bagi masyarakat dan daerah ini.

"Sulbar akan semakin sejahtera apabila pemboran migas yang kami lakukan berhasil karena akan memberikan kontribusi besar bagi pendapatan ekonomi daerah ini dari sektor migas, sehingga semua pihak baik pemerintah dan masyarakat di Sulbar dapat memberikan dukungan," katanya.
(T.KR-MFH/M019)

Tuesday, April 12, 2011

Exxon Serius Investasi di Blok Mandar dan Suremana




Thursday, 07 May 2009
JAKARTA - Exxon Mobil yang sedang melakukan pengeboran di Blok Mandar dan Suremana, Sulawesi Barat, menegaskan keseriusannya untuk mengeksplotasi kandungan minyak di dua blok tersebut. Pihak Exxon juga mengatakan sangat serius berinvestasi di daerah tersebut.Keseriusan Exxon itu disampaikan Vasta C Choesin, Exploration Public Affair ExxonMobil usai bertemu dengan Gubernur Sulbar, H Anwar Adnan Saleh di sela-sela konvensi dan ekshibisi The 33rd Indonesian Petrolium Association (IPA) di Jakarta Convention Centre (CCC), Rabu, 6 Mei.

"Sekarang ini kita sedang melakukan pengeboran. Hasilnya akan diuji untuk memastikan bahwa ada potensi di sana," kata Vasta.

Meski demikian, lanjutnya, berdasarkan teori, blok Mandar dan Suremana itu memiliki potensi minyak atau gas. Untuk itu, pengeboran ini akan memastikan potensi tersebut. "Tapi kalau tidak ada tanda-tanda, tentu kita tidak akan berani untuk melakukan kontrak," katanya.

Menurut Vasta, Blok Mandar dan Suremana itu merupakan dua dari blok yang dilelang pemerintah kepada investor. Dia pun berjanji, begitu hasilnya sudah ada dan memang potensial untuk dikembangkan, Exxon akan langsung mengumumkannya. "Kita sangat serius, karena memang kita melihat bahwa ada peluang investasi di sana," katanya.

Anwar Adnan Saleh menegaskan keyakinannya akan potensi minyak atau gas di dua blok di wilayahnya itu. Karena itu, ia pun berharap, hasil pengeboran yang dilakukan Exxon segera memberi jawaban. "Kami tentu berharap mendapat kabar gembira. Sebab, buat apa ada kekayaan kalau hanya di perut bumi," ujar Anwar.

Jika dua blok tersebut bisa dikelola dengan baik, Anwar sangat yakin bahwa perekonomian Sulbar akan berjalan cepat. Sebab, di samping potensi minyak dan gas, Sulbar juga memiliki kekayaan alam dari sektor pertanian dan perkebunan. "Kalau pengeboran minyak ini bisa jalan, begitu banyak tenaga kerja akan diserap," katanya meyakinkan.

Apalagi, saat ini, Exxon melalui program CSR-nya sudah menyekolahkan anak-anak di Sulbar yang nantinya diharapkan juga bisa dipekerjakan di Exxon. (Harian Fajar, 7 Mei 2009)

Friday, April 1, 2011

Tately Eksplorasi Migas di Kecamatan Tommo


Minggu, 27 Maret 2011


Seputar Sulawesi.com, Mamuju - Perusahaan tambang Tately NV berencana melakukan ekplorasi minyak dan gas di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dalam tahun 2011.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulbar, Agussalim Tamadjoe di Mamuju, Sabtu mengatakan, PT Tately NV berencana melakukan ekspansi pengelolaan migasnya di Sulbar dengan menambah jumlah titik yang akan menjadi wilayah ekplorasi migasnya.

Ia mengatakan, PT Tateli NV berencana akan melakukan eksplorasi migas di Kecamatan Tommo sekitar 50 kilometer dari Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar, karena perusahaan asing itu, menganggap Kecamatan Tommo memiliki potensi migas.

"PT Tately NV sudah menyampaikan kepada pemerintah di Sulbar kalau perusahaan tersebut segera akan melakukan ekplorasi migas di Kecamatan Tommo pada tahun ini karena perusahaan itu yakin Kecamatan Tommo mampu menghasilkan migas,"katanya.

Tamadjoe mengatakan, perusahaan itu sebelum melakukan eksplorasi migas di kecamatan Tommo akan melakukan sosialisasi ke masyarakat, setelah itu lansung akan melakukan pengeboran migas di Kecamatan itu.

Menurut dia, PT Tately NV merupakan perusahaan asing yang sebelumnya juga telah mengelola migas dititik lainnya Sulbar yakni di Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara, perusahaan itu telah melakukan pengeboran migas hingga kedalaman 2000 meter dibawah perut bumi.

"PT Tately NV telah melakukan pengeboran migas hingga 2000 meter dibawah perut bumi di Kecamatan Baras , namun perusahaan itu hanya menemukan gelembung gas dan belum menemukan hasil migas,"katanya.

Oleh karena itu ia mengatakan, perusahaan tersebut akan menambah kedalaman pengeborannya hingga 3000 meter di bawah perut bumi karena perusahaan itu yakin dan optimis jika dikedalaman 3000 meter akan ditemukan hasil migas pada lahan migas yang dikelolanya dengan luas sekitar 5.494,51 Km2.

"PT Tately NV telah melakukan pengeboran migas tanggal sejak tanggal 16 Desember 2010 lalu di Kecamatan Baras yakin dan sangat optimis jika migas yang dicarinya berada pada kedalaman 3000 meter,"katanya.

Menurut dia, pengeboran Migas PT Tately NV yang diresmikan langsung Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, diharapkan pemerintah di Sulbar dan pemerintah pusat pengeboran migas PT Tately NV itu dapat berhasil agar dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah pemerintah di Sulbar dan pemerintah pusat.

Ia mengatakan, PT Tately NV merupakan salah satu perusahaan asing yang paling aktif mengelola migas di Sulbar karena telah melakukan ekspansi wilayah pengelolaan migasnya dari kabupaten yang satu ke Kabupaten yang lain.

Menurutnya selain PT Tately NV sejumlah perusahaan migas lainnya di Sulbar juga melakukan eksplorasi migas di Sulbar di antaranya PT Exon Mobil yang melakukan eksplorasi di block Suremana dan block Mandar serta PT Marathon Indonesia di block Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara.

Selain itu, Pearl Oil yang mengeksplorasi migas di block Karama dan PT Exploration and Production di block Malunda, serta PT Exploration and Production yang mengekplorasi migas di block South Mandar.***3***

(Iwn/Ant)

Dana CSR dari Migas Sulbar Harus Dimaksimalkan



Mamuju (ANTARA) - Dana Corparate Social Responsibility (CSR) dari eksploitasi minyak dan gas yang dilakukan sejumlah perusahaan yang ada di Provinsi Sulawesi Barat harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Provinsi Sulawesi Barat, Asri Anas, di Mamuju, Minggu (2/1), mengatakan, pemerintah di daerah harus fokus memperjuangkan dana CSR dari perusahaan migas yang sementara ini melakukan eksplorasi dan eksploitasi migas di Sulbar.

Ia mengatakan, pemerintah di daerah harus mendesak perusahaan migas yang melakukan eksploitasi migas di Sulbar, karena itu sudah diatur dalam Undang Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Menurut dia, pemerintah di daerah berkewajiban mendesak perusahaan migas untuk memberikan perhatian kepada masyarakat dengan memberikan dana CSR karena dana CSR itu adalah bentuk pemberdayaan masyarakat.

"Kekayaan alam kita sudah dikelola perusahaan migas, sehingga perusahaan migas itu berkewajiban memberikan dana CSR," katanya.

Namun, kata dia, ketika perusahaan migas tidak memberikan dana CSR maka itu berarti perusahaan migas tidak memberikan keuntungan terhadap daerah dan keberadaannya patut dievaluasi pemerintah daerah.

"DPD RI akan memantau dari jauh eksplorasi dan eksploitasi migas di Sulbar dan juga akan meminta kepada perusahaan migas memberikan dana CSR kepada masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan, demi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut dia, terdapat sejumlah perusahaan migas di Sulbar yang sedang melakukan eksplorasi dan eksploitasi migas di antaranya di blok Suremana dan blok Mandar dikerjakan PT Exon Mobil Indonesia, blok Pasangkayu oleh PT Marathon Indonesia.

Kemudian, kata dia, potensi migas lainnya yang telah dilirik investor yakni block Kuma oleh PT Chonoco-Phillips Ina, blok Karama dikerjakan PT Star Oil-Pertamina, blok Karama oleh Pearl Oil, blok Malunda PT Exploration and Production dan blok South Mandar yang dikerjakan PT Exploration and Production.

Dua Perusahaan Asing Segera Ekploitasi Migas Sulbar



Mamuju (ANTARA) – Ada dua perusahaan asing akan melakukan eksploitasi minyak dan gas (Migas) yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Agussalim Tamadjoe di Mamuju, Jumat.

Dia mengatakan, kedua perusahaan asing tersebut adalah PT Chonoco-Phillips, PT Stat Oil sebelumnya telah melakukan eksplorasi migas di Sulbar sejak dua tahun lalu.

Ia mengatakan, kedua perusahaan migas tersebut yakni PT Chonoco Phillips akan mengelola migas di Blok Kuma dan PT Stat Oil di blok Karama Kabupaten Mamuju, selanjutnya akan melakukan eksploitasi.

“PT Chonoco Philips akan melakukan ekploitasi minyak dan gas di Sulbar pada Maret 2011, sementara PT Stat Oil akan melakukan eksploitasi migas pada Agustus 2011,”katanya.

Menurut dia, kedua perusahaan itu telah melakukan sosialisasi kepada pemerintah di Sulbar mengenai ekpolitasi migas yang bakal dilakukan perusahaan tersebut.

Tamadjoe mengatakan, pada Desember 2010 salah satu perusahaan asing juga ada di Sulbar yakni PT Tately NV yang mengekploitasi migas di Blok Budong-Budong Kabupaten Mamuju dengan luas lahan eksploitasi mencapai sekitar 5.494,51 Km2.

Sementara sejumlah perusahaan migas lainnya masih melakukan eksplorasi di antaranya PT Exon Mobil yang melakukan eksplorasi di block Suremana dan block Mandar serta PT Marathon Indonesia di block Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara.

Selain itu, Pearl Oil yang mengeksplorasi migas di block Karama dan PT Exploration аnԁ Production di block Malunda, serta PT Exploration аnԁ Production yang mengekplorasi migas di block South Mandar.

Ia berharap ekplorasi dan ekploitasi migas yang dilakukan sejumlah perusahaan asing baik di perairan Sulbar maupun di daratan itu dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Pengeboran Migas Sulbar Mulai Temukan Gelembung


Sabtu, 5 Maret 2011 00:34 WIB


Mamuju (ANTARA News) - Pengeboran minyak dan gas pada blok Budong-Budong di Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat yang dikerjakan oleh PT Tately NV mulai menemukan gelembung gas dalam perut bumi.

Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Agussalim Tamadjoe di Mamuju, Jumat, mengatakan, sejak dilakukan pengeboran perdana migas di kota ujung utara Sulbar tersebut, perusahaan asing PT Tately telah mengebor hingga kedalaman 1500 meter.

"Pengeboran ini akan terus dilanjutkan. Kini perusahaan asal Belanda itu telah menemukan adanya gelembung gas yang diharapkan ada hasil migas yang ditemukan," kata dia.

Menurutnya, tanda-tanda adanya potensi migas pada blok Budong-Budong ini tampaknya akan membuahkan hasil maksimal sesuai dengan apa yang diinformasikan oleh pihak perusahaan asing yang telah melakukan pengeboran sejak 16 Desember 2010 yang lalu.

Ia mengatakan, tahap eksplorasi migas yang dilakukan perusahaan Migas Tateli NV di blok Budong Budong memiliki luas sekitar 5.494,51 Km2.

Menurut dia, pengeboran Migas di Sulbar tersebut beberapa bulan yang lalu turut diresmikan langsung Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh.

Agussalim berharap pengeboran Migas di Blok Budong Budong yang dilakukan di Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara dapat menjadi awal kebangkitan perekonomian di provinsi ini dibidang pertambangan.

"Dengan ditemukannya gelembung gas pada perut bumi ini tentu merupakan kabar menarik bagi rakyat Sulbar yang diharapkan kelak benar-benar meneteskan migas untuk kesejahteraan rakyat Sulbar,"harapnya.

Dikatakannya, pengeboran migas blok Budong-Budong ini tentunya akan mampu memberi dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena itu, warga Sulbar agar senantiasa berdoa kepada Tuhan agar proses pengeboran ini menuai tetesan migas.

"Jika blok Budong-Budong ini menghasilkan tetesan migas maka jelas dampaknya pembangunan ekonomi akan semakin membaik seiring dengan geliat pembangunan yang berlangsung di provinsi terbungsu ini,"papar dia.

Dia menerankan, potensi migas di Sulbar cukup banyak dan sebagian masih dalam tahap eksplorasi oleh beberapa perusahaan asing diantaranya di blok Suremana dan block Mandar dikerjakan PT Exxon Mobil Indonesia, blok Pasangkayu oleh PT Marathon Indonesia.

Kemudian kata dia, potensi migas lainnya yang telah dilirik investor yakni blok Kuma oleh PT Chonoco-Phillips Ina, blok Karama dikerjakan PT Star Oil-Pertamina, blok Karama oleh Pearl Oil, blok Malunda PT Exploration and Production dan blok South Mandar yang dikerjakan PT Exploration and Production.

"Potensi ini tentu sebuah harapan besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan saya yakin jika potensi ini dikelola, maka angka kemiskinan di Sulbar akan dapat dihapus," katanya. (ACO/M027/K004)
Editor: B Kunto Wibisono