Tuesday, September 23, 2014

Perusahaan Thailand Salurkan CSR ke Dompet Dhuafa

Perusahaan Thailand Salurkan CSR ke Dompet Dhuafa  
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak asal Thailand, PTT Exploration and Production, akan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Dana ini akan digunakan untuk pemberdayaan bidang kesehatan dan pendidikan.

Hal ini dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani PTTEP dan Dompet Dhuafa di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, pada Kamis, 3 Juli 2014. Kerja sama ini berlangsung selama 5 tahun sampai tahun 2019.

Menurut General Manager cabang PTTEP di Jakarta, Titi Thongjen, bentuk kerja sama ini menjadi komitmen kuat perusahaan ini untuk berkontribusi kepada masyarakat di negara-negara tempat perusahaan mereka beroperasi.

Ia mengatakan bidang kesehatan dan pendidikan, menjadi sangat penting bagi masyarakat, "Tidak tertutup kemungkinan di masa depan kami akan membuat program di bidang lainnya, seperti lingkungan," kata Titi.

Program CSR ini mengeluarkan dana US$ 3,5 juta. Sebanyak US$ 3,1 juta untuk kesehatan dan US$ 466 ribu untuk pendidikan.

PTTEP adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak yang telah berdiri selama 30 tahun. Di Indonesia, PTTEP menjadi operator dari dua produksi lepas pantai sharing contractblok di Indonesia, yakni blok Malunda dan blok Mandar Selatan.

Selama 10 tahun di Indonesia, PTTEP memiliki kontribusi untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. (Baca: Zakat Orang Kota Mengalir 52 persen Sampai Ke Desa)

Salah satu proyek kesehatan adalah membentuk pusat layanan kesehatan gratis di Desa Rorotan. Pusat kesehatan ini akan dapat melayani masyarakat di tiga kecamatan di Jakarta Utara, yaitu Cilincing, Koja, dan Tanjung Priok, dengan sistem keanggotaan.

Layanan kesehatan di antaranya kesehatan umum, klinik ibu dan anak, gigi, farmasi, dan laboratorium. Klinik akan melayani sekitar 50 pasien per hari dengan layanan mobile.

Sedangkan untuk program pendidikan PTTEP akan memberikan beasiswa dan kebutuhan penting untuk 20 siswa kurang mampu selama dua batch melalui proyek Beasiswa PTTEP-Beastudi Etos.

Beasiswa akan diberikan kepada siswa yang diterima di salah satu dari lima universitas terkemuka di Indonesia (UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Al Azhar) untuk belajar di tiga bidang, yaitu engineering, geofisika, dan medis.

PTTEP dan Dompet Dhuafa Jalin Kerja Sama Program CSR




Pelatihan CSR | CSR Training -PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP), perusahaan Thailand yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak bumi, membuat komitmen jangka panjang dan kuat dalam kontribusi terhadap pengembangan masyarakat Indonesia melalui kemitraan dengan Dompet Dhuafa (DD) dalam Corporate Social Responsibility (CSR) program sebesar USD 3,5 juta.Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua lembaga diwujudkan dalam bentuk perjanjian kerjasama dua proyek CSR bidang kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan perjanjian kemitraan, PTTEP akan bersama-sama mengelola kedua proyek CSR dan memberikan dukungan yang diperlukan, termasuk anggaran. Selain itu, karyawan perusahaan juga akan secara sukarela terlibat dalam proyek, sedangkan DD adalah operator utama. Periode kerjasama antara kedua belah pihak akan berlangsung selama lima tahun sampai 2019.

Seperti rilisnya kepada KR Online, untuk proyek kesehatan, PTTEP dan DD bersama-sama membentuk pusat layanan kesehatan gratis bernama Gerai Sehat PTTEP – Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (PTTEP LKC DD). Terletak di Desa Rorotan, pusat kesehatan ini dapat melayani orang-orang yang tinggal di tiga kecamatan di Jakarta Utara – Cilincing, Koja dan Tanjung Priok. Tujuannya adalah untuk melayani kebutuhan dasar perawatan medis seperti kesehatan umum, klinik ibu dan anak, kedokteran gigi, farmasi dan laboratorium. Jumlah proyek sekitar Rp 36 miliar (setara dengan USD 3.1 juta).

Sehubungan dengan program pendidikan, PTTEP akan memberikan beasiswa dan kebutuhan penting untuk 20 siswa kurang mampu selama dua batch melalui proyek Beasiswa PTTEP-Beastudi Etos. Siswa yang memenuhi syarat adalah mereka yang diterima di salah satu dari lima universitas terkemuka di Indonesia untuk belajar di tiga bidang – engineering, geofisika dan medis. Beasiswa akan mendukung pendidikan mereka sepanjang empat tahun di universitas. Anggaran dalam program ini adalah sekitar Rp 5 miliar (setara dengan USD 466.000).

Titi Thongjen, General Manager cabang PTTEP di Indonesia, mengatakan Indonesia adalah salah satu lokasi strategis untuk E & P bisnis. “Kami memiliki komitmen yang kuat tidak hanya untuk melakukan bisnis di Negara ini untuk jangka panjang, tetapi juga untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di negara-negara perusahaan kami beroperasi. Dengan kerjasama bersama DD, kami memiliki keyakinan yang kuat bahwa program CSR kami benar-benar akan menguntungkan rakyat Indonesia,” katanya.

Sementara Ahmad Juwaini, Direktur Dompet Dhuafa, menambahkan kepercayaan besar dari PTTEP ke Dompet Dhuafa akan dilaksanakan secara profesional. “Dompet Dhuafa akan membuat kerjasama dengan PTTEP ini sebagai kendaraan untuk memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Dua proyek CSR PTTEP ini pertanda sebagai langkah pertama dalam berbagi nilai-nilai dan mendedikasikan untuk pengembangan masyarakat di Indonesia, menekankan kehadirannya di Negara ini sebagai operator yang bertanggung jawab dengan dukungan dan kepedulian terhadap komunitas. Perusahaan mengharapkan proyek CSR ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pelayanan medis umum Gerai Sehat PTTEP – LKC DD. Untuk Program pendidikan, hal ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan jumlah dokter serta insinyur dan ahli geofisika yang akan berkontribusi ke dunia bisnis perminyakan di Indonesia.

PTTEP saat ini menjadi operator dari dua Produksi lepas pantai Sharing Contract (PSC) blok di Indonesia yakni blok Malunda dan blok Mandar Selatan di zona Selat Makassar Provinsi Sulawesi Barat. Baru-baru ini, PTTEP telah mengakuisisi saham 11,5% di Laut Natuna Blok A – asset produksi, yang terletak di lepas pantai Barat Laut Natuna dekat perbatasan antara Malaysia dan Indonesia.

Tentang PTTEP
PTT Exploration and Production Company Limited atau PTTEP adalah Perusahaan Nasional Thailand yang bergerak di bidang eksplorasi dan Produksi minyak, yang juga berkomitmen secara kuat untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi minyak bumi di Thailand dan negara-negara lain, serta berinvestasi dalam bisnis strategis yang penting untuk memperkuat pasokan energi nasional. Sebagai salah satu perusahaan public terkemuka di negara Thailand, PTTEP berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, mematuhi semua hokum dan peraturan yang berlaku, transparansi, efisiensi, dan dedikasi jangka panjang untuk meningkatkan nilainya.

Butuh Investasi Besar, PTTEP Indonesia akan Jual Sahamnya di Blok Mandar

May 30, 2014


EnergiToday -- Guna mendapatkan tambahan dana untuk memulai pengeboran yang membutuhkan investasi besar, rencananya PTTEP Indonesia Company Limited melalui anak usahanya yakni PTTEP South Mandar Limited akan menjual beberapa persen sahamnya di Blok South Mandar, Selat Makasar.

Hingga kini, PTTEP Indonesia merupakan operator Blok South Mandar dengan 51% saham, sementara sisa sahamnya dimiliki oleh Total E&P Indonesie dengan 49% saham.

"Data room dibuka bagi beberapa perusahaan yang sudah diseleksi. Harapan kami, hasilnya bisa diperoleh pada kuartal III-2014 ini," kata Vice President PTTEP Indonesia, Titi Thongjen seperti yang diberitakan harian Kontan, Jakarta, Jumat (30/5).

Titi menjelaskan, Blok South Mandar memiliki luas 3.883 kilometer persegi, terletak di Selat Makasar dan juga masih berstatus eksplorasi. Pengeboran pada blok yang terletak di laut dalam (deep water) itu memakan biaya yang sangat besar. untuk pengeboran satu sumur di blok migas laut dalam, butuh dana sebesar US$ 100 juta.

PTTEP Teken Kerjasama Dengan Yayasan Karampuang







Sulbarnews.com--Perusahaan Minyak dan Gas (Migas) PTT Exploration and Production telah menandatangani MoU atau teken kerjasama dengan Yayasan Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sebagai bentuk tanggungjawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam hal pengembangan pendidikan di daerah ini.

Proses penandatanganan kerjasama ini oleh General Manager Thailand PPTEP, Mr. Tete Tongjhang dan Direktur Yayasan Karampuang Mamuju, Aditya Yudistira, yang dilaksanakan di Hotel D Maleo Mamuju, jumat malam (20/06/14).

Proses peandatangan MoU ini disaksikan langsung Sekretaris Daerah Mamuju, Habsi Wahid, GM Indonesia PPTEP Indonesia, Alfian Jayanegara, Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagianto serta beberapa pejabat penting yang ada di daerah itu.

"Masa kontrak yang diberikan pemerintah berlaku selama enam tahun dengan pelaksanaan dua tahap. Masa kerja ini bisa dilakukan perpanjangan hingga empat tahun," kata GM PPTEP Indonesia, Alfian Jayanegara.

Menurutnya, perusahaan asal Thailand yang melakukan pencarian migas di wilayah perairan Sulbar, dilakukan sejak tahun 2011 silam.

Meski belum menemukan migas, kata dia, perusahaan ini lebih awal melaksanakan program CSR dengan menggandeng Yayasan Karampuang dalam hal pengembangan pendidikan anak usia dini.

"Saat kami datang ke Mamuju kami langsung berkomunikasi dengan bupati Mamuju Suhardi Duka, untuk membicarakan program CSR yang mulai dikerjakaan di tahun 2012. Saat itu, bupati mengarahkan agar program CSR diberikan kepada Yayasan Karampuang yang memang konsen melakukan pendampingan pengembangan pendidikan anak-anak usia dini," jelasnya.

Alfian mengatakan, banyak program CSR yang telah dilaksanakan termasuk memberikan bantuan seragam sekolah bagi anak-anak di Desa Karampuang serta memberikan bantuan sarana olahraga.

Ia mengatakan, tahun ini akan kembali memberikan bantuan terhadap tujuh gugus Siola yang dilaksanakan langsung Yayasan Karampuang setelah sebelumnya juga sempat memberikan bantuan pembangunan gugus Siola Pasir Putih.

"Kegiatan CSR bukan hanya dilaksanakan di Mamuju, tetapi kami juga memberikan bantuan CSR di Jakarta," terangnya.

Sementara itu, Sekda Mamuju, H Habsi Wahid menyampaikan, selama ini pemerintah daerah telah membangun komitmen untuk pengembangan pendidikan anak usia dini.

"Kerjasama perusahaan Migas dengan Yayasan Karampuang akan menjadi jawaban dalam hal penanganan pengembangan anak usia dini melalui program Gugus Siola," kata Habsi.

Karena itu kata Habsi, pemerintah daerah akan ikut memberikan dukungan atas dilaksanakannya penandatangan MoU oleh kedua belah pihak.

Habsi mengatakan, program gugus Siola selama ini dinilai berhasil menerapkan pengembangan layanan pendidikan terhadap anak usia dini di daerahnya.

"Program Gugus Siola saat ini menjadi andalan dan menjadi pilot projek di tingkat Nasional yang merupakan layanan untuk mengintegrasi sejumlah layanan anak dari beberapa sektor dengan berbagai program kegiatan yang mereka telah laksanakan selama ini seperti Dinas Kesehatan dengan program Posyandu, Dinas Pendidikan Nasional dengan Program Paud," jelasnya.

Ia menyampaikan, program ini terintegrasi dari beberapa instansi ini dan selanjutnya diberi nama Gugus Siola yang secara etimologi berasal dari bahasa Mamuju yang berarti bersama-sama atau bersatu namun dari akronim dapat diartikan sebagai Stimulasi, Intervensi, Optimalisasi Layanan Anak (SIOLA)

- See more at: http://sulbarnews.com/article/pttep-teken-kerjasama-dengan-yayasan-karampuang#sthash.Ulm3CPX4.dpuf