Friday, April 10, 2015

Pulau Balag-balagan Simpan Potensi Migas Melimpah, Jadi Rebutan Kaltim dan Sulbar


Ilustrasi

Jakarta, EnergiToday-- Pulau Balag-balagan yang berada di Selat Makassar bak gadis cantik. Kaltim dan Sulawesi Barat (Sulbar) harus “beradu” meluluhkan hati pemerintah pusat untuk mendapatkan restu kepemilikan pulau tersebut. Memang tak aneh bila diperebutkan, sebab pulau itu memiliki potensi sumber daya alam cukup besar. Di antaranya, potensi minyak dan gas bumi (migas), serta sektor pariwisata. Sulbar menetapkan Pulau Balag-balagan menjadi kecamatan sejak 2010.

Sementara itu, Kaltim menganggap secara geografis letaknya lebih dekat dengan Kecamatan Tanjung Harapan, Paser. Selain itu, keseharian masyarakat pulau yang terletak 30 mil dari Paser itu lebih banyak beraktivitas di kabupaten paling selatan Benua Etam tersebut. Dibanding menuju ibu kota Sulbar, Mamuju, harus menempuh jarak 50 mil dan melalui laut terdalam.

Teranyar, Pulau Balag-balagan dimasukkan dalam rancangan peraturan daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kaltim. Langkah itu mengejutkan. Sebab, hingga kini belum ada kepastian soal pulau tersebut berada di wilayah provinsi mana. “RTRW itu tentang peruntukan kewilayahan, bukan batas provinsi,” kata Kepala Biro Perbatasan, Penataan Wilayah, dan Kerja Sama Setprov Kaltim Tri Murti Rahayu di ruang kerjanya, seperti dikutip dalam JPNN.com, Jumat (10/4). (wy/jc)

http://energitoday.com/2015/04/pulau-balag-balagan-simpan-potensi-migas-melimpah-jadi-rebutan-kaltim-dan-sulbar/

Friday, April 3, 2015

Gubernur Sulbar: Migas Lerelerekang dikelola Pertamina


Pewarta: M Faisal Hanapi

Anwar Adnan Saleh (ANTARA FOTO/Aco Ahmad)

"Telah diputuskan pemerintah pusat bahwa Blok Migas di wilayah Kepulauan Lerelerekang terletak di Perairan Selat Makassar...



Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan kandungan minyak dan gas (Migas) di wilayah Pulau Lerelerekang yang sebelumnya disengketakan antara Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Pemkab Majene, Sulawesi Barat akan dikelola Pertamina

"Telah diputuskan pemerintah pusat bahwa Blok Migas di wilayah Kepulauan Lerelerekang terletak di Perairan Selat Makassar antara Kota Baru dan Majene akan dikelola Pertamina," kata Gubernur Sulbar di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan telah dijalin kesepakatan bersama di Istana Wakil Presiden dan difasilitasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengenai pembagian Migas di wilayah Lerelerekang yang sebelumnya disengketakan kedua wilayah.

"Kesepakatan itu dijalin dengan dihadiri Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, dan Gubernur Kalsel H Rudy Arifin Sudirman Said, Bupati Majene Kalma Katta, dan saya sendiri sebagai Gubernur Sulawesi Barat," kata Gubernur Sulbar.

Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Pemkab Majene, Sulawesi Barat akhirnya akhirnya sepakat untuk mengelola minyak dan gas (Migas) di sembilan blok dan sepakat pembagian Participation Interest (PI) masing-masing 50 persen dari 10 persen yang diberikan perusahaan yang mengelola Migas di wilayah Lererekang yang merupakan Blok migas Sebuku.

Informasi yang dihimpun, berdasarkan data tekhnis lapangan, Blok Sebuku yang terletak di perairan Lari-larian, Kecamatan Pulau Sebuku itu memiliki cadangan gas sekitar 370 billion cubic feet (BCF).

Hasil DST test di sumur Makassar Strait-4 menunjukkan adanya kandungan 40 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCF/D) gas dan 50 BPD condensate. Rencananya gas akan dialirkan melalui pipa di dasar laut sepanjang 300 kilometer ke Senipah, Bontang - Kalimantan Timur

"Pemerintah di Sulbar menerima kesepakatan itu, dan dianggap sebagai keputusan yang seadil-adilnya untuk masing masing wilayah yang selama ini mensengketakan kepemilikan Pulau Lerelerekang," katanya. Agus Setiawan


Editor: Daniel

COPYRIGHT © ANTARA 2015

http://makassar.antaranews.com/berita/63705/gubernur-sulbar-migas-lerelerekang-dikelola-pertamina