Friday, May 20, 2011
Perusahaan Migas Bantu Siswa Pesisir Pantai Sulbar
Rabu, 20 April 2011
Mamuju (ANTARA News) - Perusahaan miyak dan gas dari Norwegia yang akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di Blok Karama Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat membantu perlengkapan dasar siswa di pesisir pantai Sulbar.
"Stat Oil yang akan melakukan pengeboran migas di Sulbar, membantu siswa yang bermukim di pesisir pantai Sulbar, berupa perlengkapan dasar siswa untuk bersekolah seperti pakaian, sepatu dan sebagainya," Kata Kepala Biro Humas Pemprov Sulbar, Rasyid Tumpang di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, pada tahun 2011 ini Stat Oil membantu perlengkapan siswa SD yang terdapat di lima lokasi tersebar di lima Kabupaten di Sulbar.
Menurut dia, selain memberikan bantuan perlengkapan sekolah Stat Oil juga melaksanakan program pengentasan buta aksara bagi lima kelompok masyarakat yang ada di pesisir pantai Sulbar.
Selain itu, melakukan program pengembangan kapasitas guru sekolah daerah pesisir sebanyak 40 orang guru.
Kemudian, lanjutnya, juga memberikan bantuan proyek ekonomi mikro bagi perempuan desa di pesisir pantai Sulbar berupa mesin pengolahan pangan, dan usaha pekarangan, serta melakukan pengembangan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Tumpang mengatakan, pada tahun 2010 Stat Oil juga membantu perlengkapan dasar untuk siswa di tiga sekolah serta melakukan pengentasan tiga kelompok masyarakat yang buta aksara.
Kemudian juga melaksanakan program pengembangan kapasitas guru sekolah sebanyak 30 orang guru.
Menurutnya, bantuan pendidikan bagi masyarakat pesisir dari perusahaan migas Stat Oil yang akan melakukan pengeboran migas di tiga sumur migas Blok Karama dengan kedalaman sekitar 2.000 meter di bawah permukaan laut, merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan perusahaan itu.
"Stat Oil yang akan mengalokasikan anggaran hingga dua juta dollar AS untuk melakukan pengeboran migas di Sulbar telah berkomitmen memberikan pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat, sehingga sebelum melakukan pengeboran terlebih dahulu membantu melayani kebutuhan masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan dan komitmennya kepada pemerintah di Sulbar untuk turut serta melakukan pembangunan dengan membantu masyarakat di Sulbar, seperti pendidikan bagi masyarakat pesisir," katanya. (T.KR-MFH/F003)
COPYRIGHT © 2011
STAT Oil Lakukan Pengeboran Migas di Sulbar
Senin, 18 April 2011
MAMUJU- Perusahaan minyak dan gas Stat Oil dari Norwegia segera akan melakukan pengeboran sumur migas di Blok Karama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Minggu (17/4), kepada Antara mengatakan, perusahaan migas Stat Oil telah menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulbar bahwa perusahaan itu akan segera melakukan pengeboran migas di Sulbar.
Ia mengatakan, Stat Oil sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat di Sulbar, dan perusahaan itu telah menentukan tiga titik sumur pengeboran Migas yang akan dilakukan di Blok Karama Kabupaten Mamuju tersebut, masing masing blok Karama I, II dan III.
"Pengeboran migas yang akan stat oil akan dilakukan di tiga sumur di Blok Karama yang terletak di perairan Selat Makassar pada kedalaman antara 1600 meter hingga 2000 meter dibawah permukaan laut," katanya tanpa menjelaskan kapan waktu pasti pengeboran migas dilakukan tetapi hanya menyebutkan pengeboran migas akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Menurut dia, Stat Oil yang akan melakukan pengeboran migas di Sulbar telah bersiap untuk memberdayakan masyarakat Sulbar yang akan terkena dampak pengeboran migas perusahaan tersebut.
"Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengeboran yang dilakukan Stat Oil karena tidak akan merugikan masyarakat karena perusahaan itu telah berjanji akan memberikan ganti rugi serta melaksanakan program comuniti development," katanya.
General Manager Stat Oil, Ananda Idris, sebelumnya mengatakan, pengeboran migas di tiap sumur migas Stat Oil akan menelan anggaran sekitar satu sampai dua juta dolar AS.
Menurut dia, pengeboran yang akan dilakukan Stat Oil di Blok Karama tersebut akan menimbulkan risiko besar bagi perusahaan, apabila, setelah Stat Oil melakukan pengeboran di tiga sumur migas tersebut ternyata tidak terdapat kandungan migas.
"Perusahaan Stat Oil akan bertaruh di sumur 'taruhan' migas yang akan dilakukan pengeboran tersebut karena bisa jadi ada kandungan migas dan bisa jadi tidak, jika ada maka sebuah keberuntungan dan jika tidak ada maka Stat Oil akan mengalami kerugian," katanya.
Idris mengatakan, sebelum melakukan pengeboran migas tersebut Stat Oil telah melakukan pemutusan rumpon sekitar 160 milik nelayan dan telah melakukan kompensasi dan ganti rugi.
Selain itu, kata dia, telah melakukan antisipasi dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari pengeboran yang akan dilakukan. (*/hrb)
Subscribe to:
Posts (Atom)