Sunday, March 22, 2015

Sulbar kaji potensi migas Pulau Balak-Balakang

Pewarta: Aco Ahmad

"Potensi kekayaan alam yang ada di Balak-balakang mulai terdeteksi...



Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengkaji potensi kandungan minyak dan gas yang terdapat di wilayah Kecamatan Balak-balakang.

"Potensi kekayaan alam yang ada di Balak-balakang mulai terdeteksi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Sulbar Amri Ekasakti dalam rapat yang membahas potensi migas di wilayah tersebut di ruang Pola kantor Gubernur Sulbar, Mamuju, Minggu.

Pembahasan potensi migas di wilayah Kepulauan Balak-balakang juga menghadirkan perwakilan pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah dan Kabupaten Mamuju, selaku pemilik daerah yang ada di wilayah pulau yang berbatasan langsung Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Amri mengungkapkan, kekayaan alam yang terkandung di sekitar Kepulauan Balak-balakang merupakan gas bumi.

"Namun, kita belum tahu pasti cadangan migas yang ada karena masih dalam tahap penelitian. Hal yang pasti, kita masih menunggu dari pemerintah pusat untuk proses lelangnya. Setelah ada pemenang tender baru dilakukan survei serta seismik untuk mengetahui berapa besaran kandungan gas alamnya," katanya.

Ia menyebutkan, pengelolaan migas di perairan Balak-balakang akan di bawah kendali SKK Migas.

"Ini tentu menjadi impian bersama karena akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.

Amri juga menambahkan, dari proses seismik yang dilakukan, jika hasilnya memiliki nilai ekonomis yang besar, baru dilakukan tahap berikutnya.

Akan tetapi jika tidak tidak bernilai ekonomis, maka akan tidak akan dilanjutkan.

Asisten II Pemkab Mamuju Daud Yahya berharap, pengelolaan potensi migas tersebut bisa memberikan dampak yang baik kepada masyarakat Mamuju khususnya kepada warga Balak-balakang.

"Inikan baru akan di ekplorasi. Saya harap kedepanya tidak merugikan warga di sana yang sebagian besar penghasilannya dari hasil laut. Tentunya dari Kementerian ESDM akan memberikan kompensasi," katanya.


Editor: Daniel

COPYRIGHT © ANTARA 2015

No comments:

Post a Comment