Monday, June 27, 2011

GUBERNUR OPTIMIS SULBAR JADI PROVINSI TERKEMUKA KTI


Senin, 13 Juni 2011
Oleh: Jhoni Herdianto

(Berita Daerah-Sulawesi), Gubernur Provinsi Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh mengaku optimis mampu menjadikan daerah itu sebagai provinsi terkemuka di kawasan timur Indonesia apabila potensi migas yang sementara dalam tahap eksplorasi menyimpan cadangan monyak. "Provinsi Sulbar memiliki sembilan blok migas yang masih dalam tahap eksplorasi. Jangankan sembilan, dua potensi migas saja menghasilkan kandungan minyak maka daerah ini akan menjadi provinsi terkemuka di KTI dan bahkan Indonesia," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Minggu.

Menurut gubernur, saat ini dunia mengetahui bahwa Sulbar memiliki blok migas besar yang sejak 2005 telah dilakukan proses tender internasional dan telah dimenangkan perusahaan migas kelas dunia seperti blok Suremana dan blok Mandar dikerjakan PT Exxon Mobil Indonesia, dan blok Pasangkayu oleh PT Marathon Indonesia. Kemudian, kata dia, potensi migas lainnya yakni blok Kuma oleh PT Conoco-Phillips Ina, blok Karama dikerjakan PT Star Oil-Pertamina, blok Karama oleh Pearl Oil, blok Malunda oleh PT Exploration and Production, dan blok South Mandar yang dikerjakan PTT Exploration and Production. Karena itu kata dia, daerah Sulbar yang saat ini masih tertinggal dari provinsi lainnya akan bisa cepat bangkit apabila potensi ini menghasilkan tetasn minyak. Saat ini kata dia, PT Tately kembali melakukan tahap eksplorasi migas pada blok Budong-Budong yang terletak di Kecamatan Tommo sekitar 100 kilometer dari kota Mamuju. "Blok Budong-Budong satu-satunya pengeboran yang dilakukan didarat dan selebihnya berada di perairan Sulbar," ungkapnya. Anwar mengemukakan, penghentian pengeboran migas PT Tately di daerah Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara belum diketahui alasan yang jelas dari pemilik perusahaan.

"Bukan gagal, tetapi pengeboran migas ke perut bumi di daerah Sarudu sangat riskan dilanjutkan apabila tidak didukung fasilitas dan tenaga ahli guna menghindari terjadinya dampak buruk bagi masyarakat. Makanya untuk sementara perusahaan Tately melakukan penundaan,"katanya. Namun demikian, kata dia, dirinya akan memanggil langsung pimpinan perusahaan PT Tately untuk memberikan keterangan pers secara resmi kenapa sampai dihentikan di Sarudu kemudian dilanjutkan pengeboran di Tommo. Gubernur mengemukakan, potensi migas di Sulbar ini tentu sebuah harapan besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya bagi masyarakat yang ada di Sulbar.

"Kita bisa bayangkan jika perusahaan asing ini telah beroperasi normal maka jelas akan mampu menyedot ribuan tenaga kerja. Ini berarti, pemerintah akan berhasil memangkas tingkat pengangguran dan mengurangi kemiskinan,"tuturnya. Karena itu, kata Anwar, pemerintah akan memberikan dukungan setiap perusahaan asing yang melakukan eksplorasi migas yang diharapkan Tuhan memberikan titisan migas. Ia mengemukakan, potensi migas ini yang ada dalam kandungan perut bumi di Sulbar bukan hanya kepentingan daerah namun ini juga merupakan untuk kepentingan nasional.

(jh/JH/bd-ant)

sumber: http://lepmida.com/news_irfan.php?id=40437&sub=news&page=1

No comments:

Post a Comment