Sunday, April 28, 2013

Kontraktor Arab Garap Gas Selat Makassar

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM--Kontraktor dan perusahaan minyak ternama asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum memenangkan lelang eksplorasi minyak dan gas bumi wilayah kerja (WK) untuk Blok West Sebuku, Selat Makasar.

Bersama mitranya, Inpex Corporation, hasil produksi gas Mubadala
nantinya diprioritaskan untuk kebutuhan domestik, termasuk kebutuhan untuk Indonesia timur.

Blok West Sebuku terletak di Selat Makassar, dan berada di perairan perbatasan Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat, Koordinasi eksplorasi West Sebuku adalah SKK-Migas BP Migas Wilayah Kalimantan-Sulawesi.

"Penetapan Lelang Blok West Sebuku akan menambah ekstensi lebih lanjut untuk portofolio Mubadala di Indonesia," kata Chief Operating Officer Mubadala Petroleum Steve Peacock, seperti dilansir Tribunnews.

Mubadala Petroleum akan menjadi operator blok tersebut dengan bagian saham sebesar 75,5% dan Inpex memegang bagian saham yang tersisa sebesar 24,5%. Sejauh ini Mubadala Petroleum telah melakukan penelitian geologi di blok tersebut sepanjang tahun 2012 dan saat ini akan fokus pada akuisisi data seismik 3D.

Blok West Sebuku berdampingan dengan Blok Sebuku, dimana Mubadala Petroleum juga menjadi operator, melalui afiliasinya yaitu Pearl Oil (Sebuku) Limited, yang saat ini sedang mengembangkan lapangan Ruby.

"Lokasi West Sebuku berada dekat dengan infrastruktur yang sedang kami bangun di lapangan Ruby," ungkap dalam rilis resminya ke KONTAN, grup Tribunnews.

Di Blok Sebuku Pearl Oil bermitra dengan Total E&P dan Inpex Corporation. Nantinya, produksi gas dari lapangan Ruby diharapkan mengalir pada akhir tahun 2013.

Steve mengatakan, saat ini pipa sepanjang 312 kilometer (km) yang akan menghubungkan platform Ruby ke fasilitas gas Senipah darat, yang dioperasikan oleh Total E&P, saat ini telah selesai.

Kepala Perwakilan SKK-Migas Wilayah Kalimantan-Sulawesi Ngatijan saat berada di Mamuju, menyampaikan bahwa enam perusahaan asing yang melakukan tahap eksplorasi di Sulbar mulai "Angkat Kaki" karena gagal menemukan cadangan tetesan migas.

"Enam blok migas yang dilakukan tahap eksplorasi telah berhenti melakukan pencarian potensi karbohidrat gas atau minyak pada enam blok di daerah Sulbar. Praktis, tinggal tiga blok masih memungkinkan bisa mendapatkan tetesan migas,"katanya.

Pihaknya tinggal menunggu tiga blok yang masih tahap eksplorasi diluar dari Blok Sebuku yang akan segera berproduksi. Ngatijan menyampaikan, perusahaan asing yang mengelola migas di Sulbar dilakukan sejak 2009. Sayangnya, saat ini tinggal tiga blok yang diharapkan kelak mampu meneteskan migas.

SKK Migas telah mencanangkan 2013 sebagai tahun pengeboran migas yang diharapkan mampu mendapatkan tetesan migas.
Tahun ini BP Migas akan melakukan pengeboran hingga mencapai 250 sumur. Wilayah prioritas pengeboran rata-rata berada di kawasan timur Indonenesia,"ungkapnya.

Editor : Imam Wahyudi
Sumber : Tribunnews.com

No comments:

Post a Comment