Sunday, June 23, 2013

Dalam Data PBB Lari-lariang Diganti Lere-lerekang



MAMUJU — Dalam peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) Lembar 20 skala 1:500.000 terbitan Dihidros TNI AL dan Bakosurtanal 1992, memasukkan Pulau Lere-lerekang sebagai wilayah Sulawesi Selatan (sekarang Sulbar). Sehingga waktu konsultasi dengan Dishidros TNI, kata Khaeruddin Anas, Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulbar.

Disitu ditegaskan bahwa pihak Dishidros TNI siap menjadi saksi kalau Pulau Lerelerekang adalah wilayah Sulbar. “Dan mereka tidak akan memberikan kesaksian kalau tidak diminta secara hukum. Tapi itinya mereka bersedia memberi keterangan,” ungkapnya. Hal kedua yang menguntungkan, kata Khaeruddin, dalam data PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) nama Pulau Larilarian sudah diganti menjadi Pulau Lerelerekang.

“Dan itu juga sedikit menguntungkan kita (Sulbar, red),” kata Khaeruddin. Ia juga menceritakan, pada tahun 2008, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa Bumi yang terdiri dari Dishidros TNI AL, LAPAN, Kementerian Kelautan, dan sejumlah kementerian, sudah menegaskan Pulau Lere-lerekang merupakan wilayah Majene. Dan ditahun yang sama, Kalsel tidak memasukkan pulau itu dalam wilayah mereka. “Nanti mereka kemudian mengklaim pada tahun 2009 dan meminta Mendagri memasukkan pulau itu ke wilayah mereka. Itu juga dilakukan setelah ketahuan ada potensi gas di sana,” tutup Khaeruddin. (ham)

No comments:

Post a Comment