Wednesday, January 4, 2012

Bupati Mamuju Imbau Masyarakat Hindari Konflik Kepentingan

Selasa, 14 Juni 2011 02:03 WITA | Sulbar Mamuju (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, H Suhardi Duka meminta agar masyarakat menghindari konflik kepentingan yang dapat merugikan daerah sendiri. "Saya minta dukungan masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan asing melakukan pencarian titik migas di Tommo," katanya di Mamuju, Senin, menanggapi pelaksanaan pengeboran perdana Migas blok Budong-Budong di desa Tamejarra. Menurut bupati, masyarakat setempat untuk lebih cerdas mendapatkan informasi terkait pelaksanaan pengeboran titik KD-1 di daerah Tommo karena besar kemungkinan ada oknum yang sengaja melakukan penyebaran isu yang bisa membuat konflik di masyarakat. Karena itu kata dia, aparat pemerintah kecamatan dan desa untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakatnya sehingga ketika ada permasalahan dapat menghasilkan sebuah solusi yang bijak untuk kepentingan daerah khususnya masyarakat yang ada di Tommo. "Jika ada masalah maka pemerintah desa harus mampu memberikan solusi kepada masyarakatnya. Jangan biarkan ada isu-isu berkembang di masyarakat karena itu akan memicu timbulnya konflik karena adanya kepentingan oleh pembawa isu sendiri,"tutur Bupati. Suhardi Duka menyampaikan, pengeboran yang dilakukan PT Tately di titik KD-1 Tommo membuthkan waktu lima tahun baru dirasakan hasilnya. "Jika pengeboran migas ini menemukan titik migas, maka lima tahun kedepan baru dirasakan hasilnya. Ibaratnya, sekarang kita baru menanam pohon dan lima tahun kedepan hasilnya akan kita nikmati apabila ada minyak,"ungkapnya. Ia mengatakan, minyak bumi dan gas bukanlah buatan manusia, tetapi itu karunia Allah yang diberikan kepada umat manusia. Karena itu, masyarakat diajak berdo'a agar pengeboran migas ini mendapat berkah dan memberi manfaat kepada masyarakat. Dia juga mengatakan, perusahaan Tately juga diharapkan agar memperhatikan masyarakat lokal sehingga tujuan dari investasi yang dilakukan di Tommo sesuai yang diharapkan pemerintah. Pengeboran migas kata dia, membutuhkan modal serta keterampilan yang tinggi namun jika ada pekerjaan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar maka perusahaan wajib memanfaatkan tenaga dan keterampilan masyarakat di daerah ini. (T.KR-ACO/M027) COPYRIGHT © 2011

No comments:

Post a Comment