Monday, February 11, 2013

Statoil Kembalikan Blok Karama

KOMPAS :: 25 Januari 2013

JAKARTA, KOMPAS - Statoil Indonesia, bersama Pertamina Hulu Energi, anak usaha PT Pertamina, mengembalikan seluruh wilayah kerja di Blok Karama, yang berlokasi di Selat Makassar, Sulawesi Barat, kepada pemerintah. Ini dilakukan karena tidak ditemukan cadangan hidrokarbon yang ekonomis di blok minyak dan gas bumi itu.

"Biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan kontraktor mencapai 271 juta dollar AS," kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Satuan Keija Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Hadi Prasetyo, Kamis (24/1), di Jakarta.

Kepala BP-Migas Japalu Diganti
Hadi Prasetyo

Selama enam tahun, Statoil selaku operator Blok Karama telah melaksanakan seluruh komitmen kegiatan eksplorasi dan kewajiban yang disebutkan di dalam perjanjian kontrak bagi hasil. Adapun kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan adalah studi geologi dan geofisika, seismik 3 dimensi, serta pengeboran tiga sumur, yakni sumur Gatotkaca, Anoman, dan Antasena

Kegiatan eksplorasi di wilayah keija itu diperkirakan menelan biaya 271 juta dollar AS. "Karena tidak menemukan cadangan yang ekonomis, seluruh biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan sepenuhnya jadi tanggung jawab kontraktor," kata Hadi.

General Manager Relasi Pemerintah dan Humas Statoil Indonesia Mochamad Tommy Her-syaputera menyatakan, pada dasarnya, hal itu merupakan proses normal dalam tahap eksplorasi.

Eksplorasi migas butuh biaya besar dan teknologi tinggi. "Jika hasil dari eksplorasi mengindikasikan ada cadangan, akan dilakukan pengembangan. Begitu juga sebaliknya, di mana kami menilai ketiga sumur eksplorasi di wilayah keija Karama tidak menunjukkan ada cadangan hidrokarbon," ujarnya

Atas dasar itu, untuk tahapan selanjutnya, pihaknya memutuskan mengembalikan wilayah kerja Karama kepada pemerintah. Ini dilakukan setelah memenuhi komitmen dalam kontrak keija sama migas yang ditandatangani pada tahun 2007.

Pada kontrak keija sama Karama, Statoil bertindak sebagai operator dengan tingkat kepar-tisipasian 51 persen, sementara selebihnya oleh Pertamina Hulu Energi. (EVY)
(dibaca: 14 kali)

No comments:

Post a Comment