SELASA, 7 SEPTEMBER 2010
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM -- Perusahaan eksplorasi dan rekayasa perminyakan asal Malaysia, Tately N.V., memulai pengeboran minyak dan gas (migas) di Blok Budong-budong, Pasangkayu, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pertengahan bulan lalu.
Anwar Adnan Saleh
Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/9/2010), malam, mengatakan jika sumur migas ini beroperasi kelak maka akan bisa memenuhi 50 persen kebutuhan migas seluruh Indonesia.
"Menghasilkan 405 ribu barel minyak per hari. Ini sungguh luar biasa," kata Anwar.
Beberapa waktu lalu Tately mendapat protes dari pemerintah Sulbar karena pengangkutan alat berat untuk pengeboran tidak melalui wilayah Sulbar melainkan melewati Sulawesi Tengah. Namun kendala ini sudah selesai dan alat berat pengeboran mulai melalui Sulbar.
Dalam pengerjaan enyediaan infrastruktur pengeboran migas, Tately membangun kerja sama dengan PT Passokorang sesuai dengan kontrak kerja atau Contrac Construction For Drilling Location KD-1 WELL Tately Budongbudong NV and PT Passokorang. Kerjasama ini mencapai investasi Rp 15 miliar dolar AS.
Jika sumur migas ini beroperasi maka, inilah sumur migas terbesar di Indonesia yang mampu menyuplai kebutuhan migas domestik bahkan untuk ekspor. (*)
No comments:
Post a Comment