Saturday, October 22, 2011

Gubernur Tepis Tudingan Menjual Migas ke Investor


Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Staf Bidang Ekonomi, Hadi Purnomo (kanan) dan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh (kiri) pada peresmian pekerjaan migas blok Budong-Budong di Saptamanajaya, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Jumat, (17/12)
Sabtu, 18 Desember 2010 00:01 WITA | Sulbar

MAMUJU UTARA, SULBAR.
. Peresmian pekerjaan migas blok Budong-Budong oleh PT Tateli diperkirakan membutuhkan waktu antara 30 hari hingga 40 hari untuk mendapatkan hasil eksplorasi untuk dilakukan penelitian di BP Migas di Jakarta. (FOTO ANTARA/ACO AHMAD) Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H. Anwar Adnan Saleh, menepis isu tudingan telah menjual potensi Sumber Daya Alam (SDA) seperti potensi minyak dan gas (Migas) kepada pengusaha asing PT Tateli yang saat ini melakukan tahap eksplorasi.

"Akhir-akhir ini banyak tudingan bahwa Gubernur Sulbar telah menjual potensi migas ke perusahaan asing. Tudingan ini tidak mendasar dan hanya penggembosan isu dengan muatan politik jelang perhelatan pemilihan gubernur (Pilgub) Oktober 2011 mendatang," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Jumat.

Menurutnya, isu seperti ini hanya untuk memprovokasi pikiran rakyat karena tahun depan Pilgub akan berlangsung. Makanya, saya minta masyarakat agar tidak mudah mempercayai penggembosan isu yang tidak benar," jelasnya.

Ia mengemukakan, pihaknya medorong masuknya investor di Sulbar semata-mata untuk kepentingan rakyat dan bukan kepentingan apa-apa karena jika memang hasil pengeboran ini menemukan migas maka ini merupakan era kebangkitan ekonomi Sulbar.

"Minyak yang dibor oleh Tateli di desa Saptamanajaya ini adalah milik rakyat Sulbar karena perusahaan hanya kontraktor yang mengerjakan pengeboran," ungkap dia.

Karenanya, rakyat Sulbar agar tidak lagi terpancing dengan isu provokatif karena itu adalah isu yang menyesatkan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Makanya, kata dia, pada saat pengeboran migas perdana ini disempatkan hadir untuk melihat langsung peristiwa penting itu sebagai bukti bahwa pemerintah provinsi mendukung sepenuhnya kegiatan Tately tanpa ada maksud lain kecuali untuk kepentingan masyarakat.

Gubernur menuturkan, dari sembilan blok migas yang ditemukan di Sulbar, delapan diantaranya berada pada lautan lepas dan satu-satunya yang ada di daratan adalah Block Budong-Budong.

"Pengeboran migas yang sementara dilakukan pengeboran perut bumi ini tentu sangat diharapkan menuai hasil maksimal. Ini bukan hanya kepentingan negara namun ini juga akan membantu masuknya pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah," tutur Gubernur.

Dia menjelaskan, kegiatan pengeboran yang diresmikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yang diwakili Staf Biro Ekonomi, Hadi Purnomo mengundang perhatian semua elemen dari berbagai daerah.

"Saat ini mata mulai tertuju ke desa Saptanamajaya dengan dimulainya pengeboran perdana itu. Bahkan, beberapa suara sumbang menuding bahwa Gubernur telah menjual kekayaan daerah. Padahal, ini dilakukan untuk kepentingan bangsa, khususnya masyarakat lokal," jelasnya.

Olehnya, kata dia, gubernur banyak berharap dukungan pengamanan dari aparat kepolisian agar pihak perusahaan asing bisa bekerja normal.

Gubernur menambahkan, pimpinan pemerintahan di Mamuju Utara dan masyarakat setempat untuk memberikan dukungan setinggi-tingginya untuk suksesnya pengeboran migas ini.

"Dukungan pemerintah kabupaten akan sangat berarti suksenya kegiatan pencarian minyak di perut Bumi Mamuju Utara ini. Saya yakin sekali, jika ini berhasil ditemukan minyak atau gas, maka Sulbar akan bisa maju lebih kencang lagi untuk meninggalkan ketertinggalan provinsi termuda di Indonesia ini," pungkasnya. (T.KR-ACO/F003)
COPYRIGHT © 2010
http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/22857/gubernur-tepis-tudingan-menjual-migas-ke-investor

No comments:

Post a Comment