Tuesday, January 29, 2013

BLOK KARAMA: Statoil Kembalikan Pengelolaan Ke Pemerintah

Newswires

Kamis, 24 Januari 2013




JAKARTA--Perusahaan migas asal Norwegia, Statoil Indonesia bersama PT Pertamina Hulu Energi memutuskan untuk mengembalikan pengelolaan Blok Karama, Selat Makassar, Sulawesi Barat kepada pemerintah.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas SKK Migas, Hadi Prasetyo di Jakarta, Rabu (23/1) mengatakan Statoil telah mengeluarkan biaya kegiatan eksplorasi di WK tersebut sekitar US$271 juta.


Hadi Prasetyo

"Karena tidak menemukan cadangan yang ekonomis, seluruh biaya eksplorasi yang telah dikeluarkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Statoil," paparnya.

Menurutnya, selama enam tahun, Statoil telah melakukan seluruh komitmen kegiatan eksplorasi dan kewajiban yang disebutkan dalam perjanjian kontrak bagi hasil.

Adapun kegiatan eksplorasi yang telah dilakukan adalah studi geologi dan geofisika, seismik tiga dimensi, dan pengeboran tiga sumur yakni Gatotkaca, Anoman, dan Antasena.

"Namun, meski telah berupaya optimal, hasil evaluasi yang telah dilakukan mengindikasikan tidak ditemukannya cadangan hidrokarbon, sehingga akhirnya mereka mengembalikan WK tersebut ke pemerintah" tutur Hadi.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengungkapkan, sebanyak 10 kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi merugi hingga Rp16 triliun (1,65 miliar dolar AS) selama periode 2009-2012.

Susilo Siswoutomo

Kerugian tersebut dikarenakan sumur eksplorasi yang dibor tidak menemukan hasil. (Antara/if)

No comments:

Post a Comment