Wednesday, July 25, 2012

15.000 Masyarakat Majene Tanda Tangan Pertahankan Lere-Lerekang

Kamis, 14 Juni 2012 19:47 WITA | Sulbar

Majene (ANTARA News) - Sekitar 15.000 anggota masyarakat Majene Provinsi Sulawesi Barat melakukan aksi tanda tangan sebagai wujud dukungan mereka terhadap pemerintah di Majene dalam rangka mempertahankan pulau Lere-Lerekang.

"Kami telah kumpulkan 15.000 tandatangan masyarakat yang menyatakan akan mempertahankan pulau Lere-Lerekang yang terus berupaya direbut Pemerintah Kalimantan Selatan," kata ketua tim advokasi politik Lere-Lerekang Kabupaten Majene Rusbi Hamid di Majene, Kamis.


Rusbi Hamid

Ia mengatakan, selain mempertahankan Lere-Lerekang, tanda tangan yang dikumpulkan masyarakat itu juga sebagai bentuk penolakan putusan Mahkamah Agung yang membatalkan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 2011, yang menyatakan pulau Lere-Lerekang yang terletak di perairan Sulawesi adalah milik Kabupaten Majene Provinsi Sulbar.

"Kami masyarakat Majene meminta agar putusan MA yang membatalkan Permendagri Nomor 43 tahun 2011 dan menyatakan, Pulau Lere-Lerekang adalah milik Pemerintah Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalsel, segera dicabut,"kata Rusbi Hamid yang juga anggota DPRD Majene.

Karena menurut dia, pulau Lere-Lerekang adalah milik Kabupaten Majene, sesuai yang ditetapkan dalam batas wilayah Provinsi Sulbar ketika dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Selatan dan ketika Provinsi Sulawesi Selatan masih menyatu dengan Provinsi Sulbar sebelum dimekarkan.

"Lere-Lerekang adalah wilayah Provinsi Sulsel dan masuk dalam Kabupaten Majene, sehingga setelah Sulbar dimekarkan dari Provinsi Sulsel, maka secara otomatis Lere-Lerekang adalah wilayah Majene secara definitif," ujarnya.

Oleh karena itu ia meminta agar Kementrian Dalam Negeri segera melakukan peninjauan kembali terhadap putusan MA yang mengabulkan gugatan Pemerintah Kalsel terhadap Permendagri Nomor 43 tahun 2011.

Ia mengatakan, masyarakat di Majene tidak akan rela pulau yang menjadi hak daerahnya dicaplok begitu saja oleh Pemerintah Kalsel, sehingga aksi menggalang tanda tangan masyarakat Majene dilakukan sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap perjuangan mempertahankan Lere-Lerekang.

Sehari sebelumnya ribuan masyarakat Majene melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka mempertahankan pulau Lere-Lerekang yang terus berupaya direbut Pemerintah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Aksi ribuan masyarakat Majene itu dimulai dengan berjalan kaki sambil berorasi dari Mesjid Raya Kabupaten Majene yang terletak di Lingkungan Passanggarahan menuju kantor DPRD Kabupaten Majene.

Aksi masyarakat Majene yang turut dihadiri Bupati Majene, Kalma Katta itu juga diwarnai dengan aksi jempol darah, bahkan Bupati Majene sendiri ikut melakukan jempol darah sebagai bentuk keseriusan Pemerintah di Majene mempertahankan pulau Lere-Lerekang.

"Aksi jempol darah ini, adalah bentuk keseriusan Pemkab Majene mempertahankan pulau Lere-Lerekang yang terus berupaya di rebut Kalsel," kata Kalma Katta. (KR-MFH/N001)

COPYRIGHT © 2012

No comments:

Post a Comment