Wednesday, July 25, 2012

Nelayan Mandar Akui Lere-Lerekang Wilayah Majene


Kamis, 12 Juli 2012 21:01 WITA | Sulbar

Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah nelayan tradisonal suku Mandar mengakui, Pulau Lere-Lerekanng masuk wilayah Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Sulawesi Barat.

"Saya ini merupakan pelaku sejarah yang setiap harinya berada di Pulau Lere-Lerekang, sesudah Indonesia merdeka. Kala itu, setiap nelayan melaut pasti singgah di pulau itu untuk berteduh saat kondisi cuaca buruk," kata Pua Jaharia, seorang nelayan tradisional Mandar di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, Pulau Lere-Lerekang terletak di Selat Makassar dengan jarak tempuh menggunakan perahu tradisional sekitar delapan jam.

"Ini masih menggunakan perahu tradisional yang hanya mengandalkan tiupan angin dari arah barat daya. Jika kondisi sekarang, mungkin jarak tempuh ke pulau itu lebih cepat lagi," katanya.

Pua Jaharia mengakui, pulau tak berpenghuni ini memiliki banyak catatan sejarah yang masih segar dalam ingatan.

"Masyarakat Mandar dikenal sebagai pelaut ulung dengan menggunakan perahu tradisional Sande. Bahkan pelaut-pelaut ini terkadang menjelajahi hingga ke Madagaskar," ungkapnya.

Setelah nelayan Mandar menemukan Pulau Lere-Lerekang, kata dia, nelayan pun akhirnya bersepakat menanam pohon kelapa.

"Pohon kelapa itu sengaja ditanam karena di pulau itu tak ada sarana air tawar. Minimal, para nelayan bisa menikmati air dari buah pohon kelapa," ungkapnya.

Karena itu, kata dia, nelayan Mandar juga terkejut karena tiba-tiba Kalsel klaim sebagai pemilik wilayah pulau tak berpenghuni itu. (T.KR-ACO/S023)
COPYRIGHT © 2012

No comments:

Post a Comment