Wednesday, July 25, 2012

Statoil Belum Temukan Cadangan Migas Ekonomis

RADAR SULBAR 16/07/2012

Eksplorasi Dua Titik, Telan Ratusan Juta Dollar


Satatoil

MAMUJU — Salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dangas (migas) di Indonesia, Satatoil, masih melakukan eksplorasi.Dari dua titik pengeboran di lepas pantai Mamuju yang diekplorasi,belum satupun yang ditemukan memiliki cadangan migas yang ekonomis untuk dikelola. Sementara biaya yang dikeluarkan perusahaan ini untuk mencari kandungan migas di perairan Mamuju sudah mencapai US$ 100 juta.

Meski demikian, Statoil belum menyerah. Masih ada satu titik lagi yang akan dilakukan pengeboran. CSR Advisor Statoil Indonesia, Wawan Koswara, berharap dari sumur terakhrir yang digali ditemukan kandungan
migas yang diharapkan.


Wawan Koswara (kiri)

“Soal biaya ratusan juta dollar yang telah kami keluarkan, itu sudah konsekuensi. Kami tidak merasa rugi. Justru kami merasa rugi kalau tidak berbuat apa-apa. Setidaknya perusahaan ini tidak berjalan statgnan,” ujar Wawan, saat mengikuti pelaksanaan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) di Kecamatan Tapalang Barat, Mamuju, Rabu, 10 Juli.

Ia menyebutkan, sejak melakukan pengeboran pada dua sumur mulai Januari hingga Mei 2012, belum ditemukan kandudangan migas yang bisa dikembangkan. Tapi pada Agustus 2012, pengeboran akan dilanjutkan di sumur ketiga.

“Namun, jika ternyata kami harus meninggalkan Mamuju karena tidak menemukan cadangan migas, kami tidak kecewa. Sebab selama berada di daerah ini kami telah melakukan banyak kegiatan sosial, khususnya di sektor pendidikan. Kami sangat berharap, kedepan program semacam itu dapat dilanjutkan mesti tanpa Statoil lagi,” pesan Wawan Koswara.

Sekedar diketahui, Statoil yang merupakan perusahaan asal Norwegia sebelumnya telah melakukan kontrak kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk melakukan eksploitasi migas di Blok Karama, Lepas Pantai Mamuju, dengan luas area eksplorasi 3.212 kilometer persegi.Itu dimulai sejak tahun 2007.

Kemudian Statoil juga telah melakukan survei seismic pada tiga sumur migas yang akan dilakukan pengeboran pada tahun 2008. Selanjutnya pada 2009 perusahaan ini melakukan drilling untuk memastikan ada migas atau tidak pada sumur yang akan dibor. (ham)

No comments:

Post a Comment