Monday, November 5, 2012

Proyek Migas Didominasi Proyek Gas Bumi







TEMPO.CO, JakartaProyek-proyek gas bumi akan mendominasi sektor hulu migas beberapa tahun ke depan. Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono mengatakan 90 persen rencana andalah hulu migas adalah pengembangan gas bumi. "Mengingat harganya ekonomis, maka lapangan ini dapat dikembangkan," kata Priyono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2012.




Priyono mengatakan hal ini juga sejalan dengan rencana pembaruan energi Indonesia yang ke depan akan lebih mengoptimalkan penggunaan gas bumi. Proyek-proyek besar ini misalnya Lapangan Terang Sirasun di Jawa Timur yang memproduksi gas 300 MMSCFD dan Lapangan Peciko 7 B di Kalimantan Timur yang memproduksi 220 MMSCFD pada 2012.




Pada 2013 akan ada South Mahakam di Kalimantan Timur yang akan memproduksi 202 MMSCFD. Pada 2014 Lapangan Madura diharapkan memproduksi 100 MMSCFD dan Lapangan Kepodang akan menghasilkan 116 MMSCFD.




Pada 2012, produksi gas bumi diperkirakan turun sedikit dari 8.415 MMSCFD menjadi 8.412 MMSCFD. Namun produksi diperkirakan akan kembali meningkat pada 2013 menjadi 8.690 MMSCFD.




Rata-rata produksi gas saat ini 8.332 MMSCFD dan diperkirakan rata-rata produksi sepanjang 2012 hanya mencapai 8.412 MMSCFD. Angka ini masih di bawah revisi work plan and budget Kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang ditargetkan 8.523 MMSCFD.




Untuk mendorong peningkatan produksi, investasi di bidang migas juga terus ditingkatkan. BP Migas mencatat realisasi investasi di sektor minyak dan gas bumi hingga akhir September 2012 sebesar US$ 11,3 miliar. BP Migas memperkirakan total investasi di sektor hulu migas tahun ini akan menembus US$ 15,07 miliar.




Saat ini rata-rata produksi minyak dan gas Indonesia 2,35 juta barel setara minyak per hari. Pada akhir 2012 rata-rata produksi diperkirakan akan mencapai 2,36 juta barel setara minyak per hari. Pada 2013, produksi ditargetkan meningkat menjadi 2,45 juta barel setara minyak per hari.




BERNADETTE CHRISTINA

No comments:

Post a Comment