Thursday, March 7, 2013

Dirjen Migas Baru, Optimis Investasi Migas Masih Potensial


 Edy Hermantoro

JAKARTA - Edy Hermantoro resmi menjabat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi menggantikan Evita Herawati Legowo yang sudah memasuki masa purna bakti.

Setelah resmi dilantik oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada hari ini (31/1), Edy langsung dihadapkan pada beberapa kasus pengembalian blok eksplorasi, mayoritas lepas pantai (off shore), ke pemerintah. Contohnya kontraktor migas asing Statoil asal Norwegia tahun lalu batal meneruskan proyek di Blok Karama, Sulawesi Barat, lantaran tidak ditemukan minyak.

Menghadapi kondisi itu, Edy mengaku masih tetap optimis. Pasalnya banyak proposal eksplorasi migas baik on shore maupun off shore menumpuk di mejanya.

"Kita sekarang menerima aplikasi hampir 49 (proposal) untuk melakukan investasi (migas), artinya Indonesia itu kan masih bagus untuk investasi," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta.

Berdasarkan data yang dia pelajari, usulan untuk meneliti kandungan migas di seluruh Indonesia itu berasal dari perusahaan asing maupun domestik. Tapi karena baru menjabat, dia belum tahu berapa persen porsi proposal off-shore atau on-shore, serta di mana saja sebarannya.

"49 Proposal itu perusahaan, bisa juga, perusahaan Prancis mengajukan empat sampai lima blok eksplorasi, macem-macem ada luar ada dalam negeri, saya belum jelas," tuturnya.

Sebagai langkah untuk menjamin optimisme calon investor, direktorat jenderal migas akan selalu memutakhirkan data-data blok yang potensial. Wilayah yang ditargetkan untuk diperiksa kandungan minyaknya adalah Teluk Salawati. "Kita untuk dibikin migas ada 4.000-an kilometer yang akan didata, menggunakan APBN," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment