Sunday, March 17, 2013

SKK-MIGAS Berharap Tately Temukan Migas

17 Mar 2013 09:01:06

SK Migas (Foto: Aktual.co/Oke Dwi Atmaja)

Pengeboran perdana yang dilaksanakan Tately NV di Kecamatan Baras sempat ditunda karena ada tekanan kencang dari sumur yang dibor, kata Kepala SKK Migas Wilayah Kalimanta-Sulawesi, Ngatijan

Jakarta, Aktual.co — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK-Migas) Wilayah Kalimantan-Sulawesi, berharap agar perusahaan Tately NV yang melakukan pengeboran minyak dan gas di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, benar-benar menemukan cadangan migas.

Pengeboran perdana yang dilaksanakan Tately NV di Kecamatan Baras sempat ditunda karena ada tekanan kencang dari sumur yang dibor, kata Kepala SKK Migas Wilayah Kalimanta-Sulawesi, Ngatijan ketika berada di Mamuju, Minggu (17/3).


Ngatijan

"Hal itu biasa saja, tetapi kita harapkan tekanan kuat dari perut bumi tersebut kelak bisa dikelola untuk memenuhi cadangan gas di negara kita," ucapnya.

Menurut dia, semburan atau tekanan pada sumur blok Budong-Budong ini telah dilakukan kajian apakah memang menyimpan potensi migas atau tidak.

"Semburan semacam itu hal yang biasa saja. Tetapi, semoga itu merupakan indikasi tanda-tanda bahwa di sekitar sumur ada migas. Yang mencemaskan, jika sama sekali tidak ada gejala bahwa sumur yang dibor malah kering,"ungkapnya lagi.

Sebelumnya, gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh mengatakan, perusahaan migas Tately NV menghentikan sementara pengeboran migas di Kecamatan Baras, Kabupaten Mamuju Utara, karena khawatir akan menanggung risiko kemungkinan terjadi dampak pada lahan yang dibor.

Ia mengatakan perusahaan tersebut melakukan pengeboran migas di Kecamatan Baras sejak 16 Desember 2010.

"Setelah melakukan penelitian pascaekplorasi dan melakukan pengeboran migas, PT Tately NV tidak bersedia lagi melanjutkan pengeboran migasnya di Kecamatan Baras karena takut menanggung risiko," katanya.

Menurut dia, Tatey NV yang sudah melakukan pengeboran migas sedalam 2.000 meter di perut bumi di Kecamatan Baras merasa khawatir akan terjadi dampak seperti yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Perusahaan itu, kata gubernur, khawatir dan takut ketika melakukan pengeboran migas akan terjadi semburan minyak yang tidak terkendali seperti lumpur lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang dapat menenggelamkan perkampungan warga.

Oleh karena itu, menurut dia, PT Tately NV saat ini sedang melakukan penelitian bagaimana mengeksplorasi migas di Kecamatan Baras tetapi tidak muncul semburan seperti lumpur lapindo.

"Untuk itu, Tately sedang menyiapkan teknologi yang lebih canggih agar dapat kembali mengebor migas di Kecamatan Baras," katanya.
(Ant)
Faizal Rizki

No comments:

Post a Comment