RADAR SULBAR 15/03/2013
MAKASSAR — Eksplorasi minyak dan gas (migas) di wilayah Sulbar belum juga membuahkan hasil yang menggembirakan. Hingga awal tahun 2013 ini, sebanyak enam dari sembilan blok di wilayah Sulbar ini belum ditemukan adanya kandungan cadangan ekonomis migas.
Dengan kondisi itu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mendapatkan izin eksplorasi terpaksa meninggalkan area masing-masing tanpa hasil. Sehingga yang tersisa hanya tiga blok yakni Malunda, South Mandar, dan Budong-budong.
“Investor lainnya sudah angkat kaki karena tidak menemukan adanya cadangan migas yang dapat dikelola,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan-Sulawesi, Ngatijan, saat menjadi narasumber pada acara Pemaparan Program Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Statoil yang digelar di Hotel Aryaduta Makassar, Kamis 14 Maret.
“Enam blok migas yang melakukan eksplorasi telah berhenti melakukan pencarian potensi karbohidrat gas atau minyak pada enam blok di daerah Sulbar. Praktis, tinggal tiga blok masih memungkinkan bisa mendapatkan tetesan migas,” lanjutnya.
Ngatijan menyampaikan, perusahaan asing yang memiliki izin eksplorasi migas di Sulbar berjalan sejak tahun 2008 lalu. Namun karena peralatan dengan teknologi tinggi dan biaya operasional cukup mahal yang terbatas sehingga para investor menggunakannya untuk eksplorasi secara bergantian. (dir)
No comments:
Post a Comment