Tuesday, November 1, 2011

Sulbar Andalkan Kakao Dan Migas Atasi Ketertinggalan



(Berita Daerah-Sulawesi), Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, mengandalkan sektor pengembangan komoditi kakao dan pemanfaatan potensi Minyak dan Gas guna mengatasi ketertinggalan dan keterbelakangan di wilayah provinsi terbungsu ini. "Komoditi kakao salah satu solusi untuk mengatasi kemiskinan. Karena itu program gerakan nasional peningkatan produksi kakao (Gernas Kakao) akan terus didorong,"kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.

"Sehingga diharapkan 60 persen petani kakao dari 1,2 juta penduduk Sulbar bisa kita tingkatkan kesejahteraannya,"ujarnya.

Ia mengemukakan, program gernas kakao yang berjalan dalam tiga tahun terakhir ini telah memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan petani, meskipun masih ada beberapa daerah yang belum menikmati program gernas.

"Program gernas akan terus dilakukan evaluasi apa yang menjadi kendala sehingga masih ada beberapa keluhan para petani kakao di Sulbar,"ucapnya.

Program gernas akan terus kita dorong agar pelaksanaannya bisa dirasakan seluruh petani kakao. Pemerintah sangat serius mengembangkan kakao tanpa harus mengabaikan komoditi lain Demikian halnya dengan pengembangan sektor minyak dan gas (Migas) kata Anwar juga menjadi harapan masyarakat gar kelak sembilan block migas yang masih dalam tahap eksplorasi oleh perusahaan multinasional ini juga mampu menghasilkan tetasan minyak. Ia mengemukakan, dari sembilan block migas yang terdapat di Sulbar, dua block migas telah melakukan eksplorasi yakni PT Marathon Indonesia dan PT Tately pada block Budong-Budong. "Jangankan sembilan block migas, dua block saja yang menghasilkan tetesan minyak akan membawa provinsi ini melejit bagaikan anak busur panah mencapai sebagai provinsi terkemuka,"kata dia. Karena itu kata dia, dirinya sangat mengharapkan block migas yang telah melakukan tahap eksplorasi tersebut benar-benar memberikan hasil positif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Sulbar dimasa mendatang. "Kita bisa bayangkan jika dua block migas telah berjalan maksimal, maka upaya percepatan pembangunan, pengurangan angka kemiskinan dan upaya mengurangi tingkat pengagguran akan muda tercapai,"katanya. Apalagi kata dia, pemerintah telah membuat komitmen kepada pengusaha asing yang melakukan eksplorasi migas untuk mengutamakan rekruitmen pekerja lokal. "Para investor yang mengelola potensi migas telah dibatasi untuk merekrut tenaga kerja dari luar dengan memanfaatkan pekerja lokal diluar tim tekhnis yang dibawa oleh pihak perusahaan asing,"paparnya. Untuk itu, kata dia, atas potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang masih terkandung dalam perut bumi ini membutuhkan hadirnya pemodal asing karena tak mungkin daerah ini akan mampu mengelolanya. "Keterlibatan pengusaha asing dalam memanfaatkan potensi alam Sulbar sangat kita harapkan sepanjang kerjasama yang dibangun ini manfaatnya untuk rakyat,"ungkap Anwar.

http://beritadaerah.com/berita/sulawesi/40078

No comments:

Post a Comment