Tuesday, May 15, 2012
Lere-lerekang Lepas, Seharusnya Kita Resah!
TANAH Mandar, sejak dahulu kala selalu dipuja, dieluk-elukkan.
Sekalipun di daerah ini pernah menjadi lahan empuk kaum penjajah,
namun tidak menyurutkan semangat untuk mempertahankan keutuhan tanah
tumpah darahnya hingga akhirnya tak sejengkalpun tanah kita yang
direbut penjajah.
Sekarang daerah ini diperhadapkan pada kondisi yang berbeda. Pulau
Lere-lerekang atau Lari-larian, yang sebelumnya dinyatakan masuk
wilayah Kabupaten Majene, Sulbar, kini direbut Kabupaten Kota Baru,
Provinsi Kalsel.
Sebagian orang beranggapan lepasnya Pulau Lere-lerekang, sangat
mengusik harga diri. Tapi haruskah kita ‘bermusuhan’ saudara sebangsa
kita di Kalsel, karena sengketa pulau. Ini perlu dipikirkan baik-baik,
tapi tidak harus berdiam diri dan berpangku tangah, apalagi pasrah
dengan keadaan.
Sungguh ironis, belum lama wilayah itu ditetapkan sebagai salah satu
Blok Migas dengan kandungan cukup besar, tiba-tiba saja harus lepas
dan membuyarkan impian untuk menjadikan Sulbar sebagai daerah
penghasil minyak dan gas di Indonesia.
Pemerintah harus bertindak tegas mengambil sikap terhadap situasi ini.
Sebab jika Lere-lerekang tidak bisa direbut kembali, tidak menutup
kemungkinan pulau-pulau terliar provinsi ini yang berbatasan dengan
Pulau Kalimantan bisa lepas juga.
Dulu para pejuang daerah ini bisa membuktikan jika mereka mampu
melakukan upaya untuk membentuk sebuah wilayah administrasi baru.
Sungguh celaka kita, jika hasil perjuangan itu tidak bisa
dipertahankan dan merelakan sejengkal wilayah kita direbut pihak lain.
Semoga saja!.
Berita Selengkapnya, baca RADAR SULBAR edisi rabu, 16 mei 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment