Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menghendaki gas Blok Sebuku yang dieksploitasi perusahaan Pear Oil untuk dikelola di wilayah itu.

"Kita inginkan produksi gas Blok Sebuku di Pulau Lari-Larian dikelola di daerah sendiri untuk kepentingan kemajuan pembangunan di daerah," kata Sekretaris Provinsi Sulbar H Ismail Zainuddin di Mamuju, Selasa.
Menurut dia, gas Blok Sebuku yang mulai berproduksi tahun 2013 akan dijual ke PT Pupuk Kalimantan Timur.

"Akan lebih baik jika PT Pupuk Kaltim yang akan membeli hasil gas Sebuku turut membangun pabriknya di Sulbar. Tidak perlu dikelola di Kaltim," kata dia.

Ia menyampaikan, jika gas Sebuku dikelola di Sulbar maka akan memberikan keuntungan tersendiri bagi percepatan pembangunan di provinsi terbungsu ini.

"Secara geografis maka pembangunan pabrik gas sangat menguntungkan jika pengolahannya di Sulbar karena nyaris wilayah Pulau Sulawesi memiliki lahan pertanian yang besar dibandingkan provinsi di Kalimantan," kata dia.

Produksi pupuk dari pengelolaan gas itu, kata dia, akan memungkinkan memudahkan distribusi ke Provinsi Sulsel, Sulteng, Gorontalo, Sultra maupun Sulut.

Ismail menyampaikan, Pearl Oil selama ini telah melakukan tahap eksplorasi dan telah berhasil menemukan gas pada Blok Sebuku yang ada di Pulau Lari-larian Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Sulbar. Rencananya hasil eksploitasi gas ini 100 persen akan dipasarkan ke PT Pupuk Kaltim.

Namun, kata dia, pihaknya akan upayakan agar pengelolaannya di wilayah Sulbar atau di Kabupaten Majene.

Perusahaan migas Pear Oil merupakan perusahaan asal Uni Emirat Arab yang diharapkan semakin memberikan dampak positif bagi pembangunan di daerah ini. (T.KR-ACO/S023)