Majene, Sulbar (ANTARA News) - Perusahaan minyak asal Norwegia, Statoil, akan menguji kandungan minyak pada blok Malunda yang termasuk dalam Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, untuk menentukan rencana dan jangka waktu eksploitasi di blok tersebut.

Konsultan Advertiser dari PT Gatras, Yunoko di Majene, Senin, mengaku ditunjuk Statoil untuk melakukan konsultasi kepada seluruh daerah yang akan menjadi sasaran pengeboran minyak, dia memastikan proses uji kandungan minyak di Blok Malunda akan segera dilaksanakan beberapa pekan ke depan.

"Saat ini kami sementara melakukan sosialisasi ekpada Pemkab Majene beserta seluruh pihak terkait, termasuk para nelayan dalam hal agenda uji kandungan yang akan dilakukan selama lima hari di perairan Majene," ungkapnya.

Jika dalam uji kandungan tersebut terdapat potensi minyak sesuai target dan perencanaan Statoil, Yunoko mengatakan selanjutnya akan dilakukan pengeboran oleh pihak perusahaan dan segera menyelesaikan beberapa proses administrasi yang saat ini dianggap belum diselesaikan.

"Rencananya pihak perusahaan akan mengambil contoh lumpur pada titik yang akan dijadikan pusat pengeboran dengan menggunakan kapal berukuran besar. Proses tersebut memungkinkan mengganggu aktivitas para nelayan," ungkapnya.

Untuk itu, dia mengaku perusahaan tetap bertanggungjawab untuk menyampaikan hal itu kepada pemerintah maupun nelayan sebelum terjadi kemungkinan yang tidak diaharapkan sebab aktivitas kapal yang berukuran besar itu dilakukan selama lima hari di perairan Majene.

"Setelah diteliti mengandung minyak yang berpotensi jangka 20 hingga 30 tahun, maka proses ekspoitasi akan dilanjutkan dengan cara mengkaji ulang sumber kandungan minyak dengan menggunakan kapal pengeboran pada permukaan laut yang memiliki kedalaman dua kilometer," jelas Yunoko.

Dilanjutkan, kedalaman dari dasar laut hingga sumber minyak yang akan dibor sepanjang lima hingga enam kilometer menggunakan kapal yang juga dianggap sangat berbahaya bagi nelayan sebab kapal tersebut bisa menyedot kapal yang berukuran kecil.

"Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada para nelayan yang akan melintasi perairan Majene saat dilakukan uji kandungan pada titik yang ditentukan agar tidak menimbulkan korban," singkat Yunoko. (T.KR-AHN/S006)