Sunday, May 27, 2012

Lere-lerekang, Siriqna To Mandar!


“Takkalai disombalang, dotai lele ruppu nalele dituwali di lolangang”.
Maksudnya, ketika kita sudah melangkah, maka pantang untuk menyerah.
Kira-kira seperti kanduangan pesan dalam falsafah yang sangat mendarah
daging di tanah Mandar ini.
Itu sebabnya susah dijumpai, orang-orang Sulbar (bisa dibaca Mandar)
yang mudah menyerah pada kondisi apapun. Bahkan rela menukar nyawa
demi mempertahankan tanah kelahirannya.
Sekarang, Pulau Lere-lerekang yang nyata secara kultur merupakan
bagian dari wilayah Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Provinsi
Sulbar, coba direbut Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel). Apalagi Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan gugatan Kalsel
terhadap kepemilikan Sulbar atas pulau itu. Jelas membuat saudara kita
di seberang laut sana jadi lebih percaya diri.
Tapi dengan semangat pantang menyerah, tidak pantas rasanya jika
putusan MA itu membuat kita menyerah, apalagi sampai bertekuk lutut.
namun tak bijak pula jika kita harus menyalahkan saudara-saudara yang
ada di Kalsel. Mereka juga berjuang mendapatkan pulau itu. Tapi
perjuangan di Sulbar harus lebih berkobar demi mempertahankan apa yang
menjadi bagian penting dari tanah kelahiran kita.
Pulau Lere-lerekang memang hanya memiliki luas enam hektar, tak
berpeghuni, hanya semak belukar yang tumbuh di sana. Namun sejak dulu,
moyang kita di Mandar sudah sering ke pulau itu dan menjadi tempat
persinggahannya saat mencari ikan. Jadi tapak sejarah itu tak boleh
hilang hanya karena putusan MA.
Sekali lagi kita tak boleh menyerah. Sebab Lere-lerekang adalah
Siriqna To Mandar! (**)

http://www.radar-sulbar.com/tajuk/lere-lerekang-siriqna-to-mandar/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=lere-lerekang-siriqna-to-mandar

No comments:

Post a Comment